Think Diffesent artinya berfikir caranya supaya unik/ berbeda dan laku, jadi nggak sekedar unik, tapi difesent siapa saja. Ordernya ngalir terus.
Nah, untuk itulah benar kata Jack Welch, CEO GE.
Bahwa untuk sukses kita harus lihat realita kompetitor
Boleh jadi persaingan-nya secara taklangsung (head to head) tapi produk yang sejenis lebih memikat hati pembeli.
Merujuk pada Purple Cow nya Seth Godin.
bahwa sapi yang jadi pusat perhatian, tentu yang warnanya beda.
Kenyataan sekarang, semua sapi unik, warnanya beda-beda. Lalu bagaimana memilih yang unik dan menonjol?
gerrsama si Kuprit |
Mana yang menawarkan high value. memberikan nilai jual yang lebih tinggi.
misal sapinya suaranya merdu, moooooo...!!
Nah, untuk membuat unik ini butuh bakat, dan itu bisa dilatih.
Semua hal ini terkait dengan Brand.
Brand adalah nafas utama sebuah usaha jika ingin terus berkelanjutan, eksis.
Brand yang menawarkan hal yang unik dan diingat orang akan membentuk asosiasi di fikiran orang (Top Of Mind)
misal kalau disebut Odol, ingatnya Pepsodent
kalau disebut air mineral, ingatnya Aqua
disebut Ganteng, ingatnya Wahyu Liz Adaideaja,
inilah Top of Mind
Tentu dengan memperhatikan bahwa perlu ada faktor konversi antara merk yang diingat (Top of Mind) orang dibandingkan angka penjualannya
Materi Think Different biar Diffesen ini disampaikan Wahyu Liz Adaideaja dalam
Workshop Bursa Franchise, 25 Juni 2013 di Inna Garuda Hotel, Jogja.
Powered by Kementerian Koperasi dan UKM RI