Branding Tanpa Iklan

Emang bisa ya Branding Tanpa Iklan?
Brand itu Bagaimana Customer atau Orang-orang memandang produkmu.

Tahapannya: Ingat, lalu Top Of Mind,
misal kalau kita sebut Plesetan, ingatnya langsung Wahyu Liz, itu namanya Top Of Mind.

Meskipun yang terpenting adalah terjadi transaksi. Karena ingat ataupun Top Of Mind tidak menjamin terjadi closing.

Lalu Apa gunanya Brand?
Ya logikanya, wong ingat aja belum tentu beli, apalagi nggak dikenal sama sekali.

Berapa biaya Branding?
Berapapun bisa habis, atau sebaliknya, Gratis pun bisa lho.

Nah, UKM kalau denger gratis langsung nyimak, he he he..

Contohnya:
Liputan
Syaratnya: Produk kita harus layak berita, bahkan kalau memungkinkan jadilah fenomena

Maka, Unik itu langkah pertama, selanjutnya Istiqomah dan eksis, serta konsisten dalam keunikannya.

Panjang Lebar tentang ihwal Branding Tanpa Iklan, akan disampaikan Pembicara Kreatif Branding, Wahyu Liz Adaideaja dalam acara Creative Branding for UKM

Diselenggarakan untuk UKM Binaan Kemeneterian Perdagangan dan Koperasi Kota Balikpapan.
Di Kantor Disperindagkop Kota Balikpapan, 12 Agustus 2014

Sementara Itu
Sebelumnya Wahyu Liz Adaideaja akustikan dan berbusa busa dalam acara Reuni SMP 1 Wates, 2 Agustus 2014 di RM Kebon Nhelik, Wates, Kulonprogo, Jogjakarta

Senandung Lagu Cinta

Tercipta Untukmu..

Di Dalam Sanubariku...

Asek Asek, George!!!

Duku Cilik Cilik

 --------------------------------------------------------------------------

 Rencana ke depan,
Insyaallah Laughshow GRTW (Get Ready To be Wealthy) atau diplesetkan jadi GergeRanTertaWa 2014 di Malang, 26 Oktober 2014.
Menampilak: Wahyu Liz Adaideaja, dan Dzawin (Stand Up Kompas TV)
Plus juga ada mas Bong Chandra, aaah..serius atau bongchandra nih

Wahyu Liz Adaideaja dan Pak Subiakto: Branding UKM

Koperasi Unik Desa, saya menyebutnya demikian, setelah mengikuti sesi sharing "Branding tanpa harus iklan" bersama pak Subiakto di Orchid Hotel, Solo, 4 Mei 2014 lalu.

Menurut Pak Subiakto, kini harus makin digalakkan, potensi i desa-desa terkait dengan produk unggulan, dan dikembangkan, menjadi legenda, sehingga perekonomian masyarakat menjadi maju.

Dicontohkan brand-brand terkenal seperti Gudeg Yu Jum, menjadi legenda karena dibalut dengan kearifan lokal yang kuat.

Ini menjadi cita-cita bersama bagi masyarakat Indonesia, agar mampu bersaing di era pasar Global.

Saya memberikan statemen, status pada temen, bahwa Branding itu artinya Brani tanDing, jadi Local Brand Keren.

@subiakto  dan  @wahyuLiz  di Orchid Solo, Branding tanpa iklan

Wahyu Liz memberikan buku Emperpreneur kepada pak Subiakto

Brand Communication Indonesia

Wahyu Liz talkshow di PT Djarum, Solo

"ini kursi, ini permen, daripada gigit kursi, lebih baik gigit permen", demikian bunyi iklan yang agak aneh kedengarannya di telinga pemirsa yang budiman.Iklan itu menggunakan strategi Jebakan Offside. mengaduk-aduk emosi pemirsa, kemudian, memancing emosi jiwa, dan memancing kontroversi. Ketika sudah masuk ke area pembicaraan massal, jadilah Trending Topic di Twitter.

Lantas apa yang terjadi? menurut advertising yang menanganinya, akan terkenal, dan orang penasaran, lalu terjadilah pembelian.
Begitulah skenario sekenanya dari advertisingnya, barangkali demikian maksudnya.

Menurut Wahyu Liz Adaideaja, Tokoh Brand Communication Indonesia, yang sudah menelan asam garam kehidupan branding tulang sejak lama dalam mengelola Distro Kaos Plesetan-nya, ini hal yang wajar dalam periklanan.

Namun perlu diingat bahwa iklan itu mestinya terukur dan terarah. Berikan kesan tentang image yang akan ditancapkan ke benak calon konsumen. itu aja.Jualan Value.

Wahyu Liz Adaideaja yang mengelola AdverSinting, sebuah Jasa Desain Iklan kreatif kini menangani beberapa macam brand dari klien, khususnya untuk yang menginginkan produknya berpromosi dengan cara yang unik, baik diterapkan dalam bentuk brosur, leaflet, iklan majalah, dsb.

Follow twitter @wahyuliz

Follow juga @adversinting

dan..follow yang paling gokil @KaosPlesetan

manajemen WLA
085728309759

Penulis Script / Naskah Komedi

Wahyu Liz dan Artemiz

Langsung tunjuk orangnya saja, Wahyu Liz Adaideada, expert in personal branding communication, juga Scriptwriter, Senior Indonesia Copywriter, Penulis Naskah Komedi, menuturkan bahwa

sebuah komedi itu always fresh, sekali tayang sudah itu mati, tidak ada dagelan untuk kedua kali.

Untuk itu, tim kreatif OVJ dan program komedi lain musti lbh banyak mengeksplorasi budaya Indonesia, maupun budaya dunia, menggali ide dari keseharian, dsb.

Wahyu Liz yang kini menggawangi AdverSinting™ itu kini menggarap naskah-naskah komedi ber-genre plesetan kreatif. termasuk strateginya supaya bisa masuk Trending Topic di Twitter.

Bisa dengan memanfaatkan Trend Topic juga, misalnya #nurdinturun, lalu muncullah tulisan tentang Surat dari Sepupu Nurdin.

Buku plesetan Wahyu Liz yang berjudul The Show Must gu YOn memasuki tahap editing, juga buku tentang entrepreneurship dengan gaya bahasa gokil, Emperpreneur, bisa segera dinikmati pemirsa sekalian.

Salah satu contoh gaya penulisan komedi plesetan yang bagus adalah seperti berikut:
langsung klik aja : Fakta Gokil tentang Indonesia

manajemen WLA
085728309759