![]() |
Wahyu Liz talkshow di PT Djarum, Solo |
"ini kursi, ini permen, daripada gigit kursi, lebih baik gigit permen", demikian bunyi iklan yang agak aneh kedengarannya di telinga pemirsa yang budiman.Iklan itu menggunakan strategi Jebakan Offside. mengaduk-aduk emosi pemirsa, kemudian, memancing emosi jiwa, dan memancing kontroversi. Ketika sudah masuk ke area pembicaraan massal, jadilah Trending Topic di Twitter.Lantas apa yang terjadi? menurut advertising yang menanganinya, akan terkenal, dan orang penasaran, lalu terjadilah pembelian.
Begitulah skenario sekenanya dari advertisingnya, barangkali demikian maksudnya.
Menurut Wahyu Liz Adaideaja, Tokoh Brand Communication Indonesia, yang sudah menelan asam garam kehidupan branding tulang sejak lama dalam mengelola Distro Kaos Plesetan-nya, ini hal yang wajar dalam periklanan.
Namun perlu diingat bahwa iklan itu mestinya terukur dan terarah. Berikan kesan tentang image yang akan ditancapkan ke benak calon konsumen. itu aja.Jualan Value.
Wahyu Liz Adaideaja yang mengelola AdverSinting, sebuah Jasa Desain Iklan kreatif kini menangani beberapa macam brand dari klien, khususnya untuk yang menginginkan produknya berpromosi dengan cara yang unik, baik diterapkan dalam bentuk brosur, leaflet, iklan majalah, dsb.
Follow twitter @wahyuliz
Follow juga @adversinting
dan..follow yang paling gokil @KaosPlesetan
085728309759
Teknologi percetakan saat ini memang maju dengan cepat. Mesin percetakan tidak hanya menggunakan 4 warna melainkan sampai 8 warna. So pasti hasilnya tidak diragukan lagi. Banyak penerbit dan percetakan di Indonesia yang sudah menggunakan mesin 8 warna.
ReplyDeleteSemua ini adalah pertanda yang bagus, berarti dunia percetakan dan desain grafis tetap berkembang. Secara tidak langsung ini adalah era kemajuan teknologi diberbagai bidang. Jika dulu kita hanya mencetak cover buku hanya menggunakan 4 warna, Desain brosur hanya mengandalkan 4 warna, dan kop surat saja sekarang sudah menggunakan teknik cetak yang luar biasa.
Mungkin yang perlu dibenahi adalah dumber daya manusia. Dengan kemampuan mesin percetakan yang sangat tinggi maka kemampuan menjalankannya juga perlu sumber daya yang tahu dan kreatif.